Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP) atau PP sudah tidak ‘sakit’ lagi. Hal ini menanggapi sejumlah BUMN Karya yang ‘sakit’ alias mencatat kinerja buruk karena penugasan pemerintah dalam membangun infrastruktur.
“BUMN PP udah sehat. Itulah kenapa Pak Wamen Tiko (Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wirjoatmojo) sekarang sedang bekerja keras untuk mencoba merestrukturisasi secara total,” ujarnya di Gedung Trans TV, Senin (10/3/2023).
Diketahui, kinerja keuangan BUMN Karya masih berdarah-darah. Sepanjang 2022 lima perusahaan BUMN Karya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki liabilitas atau utang jumbo senilai Rp 287,03 triliun.
PTPP pun termasuk dalam deretan BUMN Karya ‘sakit’ ini. Selain itu, ada PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) dan PT Hutama Karya (Persero). Laporan keuangan yang memburuk salah satunya karena penugasan proyek infrastruktur begitu besar dalam beberapa tahun terakhir.
Meskipun begitu, Erick menegaskan bahwa BUMN secara keseluruhan terbilang ‘sehat’. Hal ini berdasarkan perolehan laba yang meningkat dari sebelumnya.
“Kembali catatan, secara total BUMN sehat. Ya labanya itu Rp303 triliun yang labanya dulu hanya Rp13 triliun naik Rp124 triliun sekarang Rp303 triliun. Dari Rp303 triliun dikurangin, Garuda yang non cash, Rp59,60 triliun, masih Rp240 triliun. Artinya akan kenaikan dua kali lipat,” paparnya.
Justru, kata Erick, yang penting buat dirinya adalah besaran laba tersebut turun di tahun 2023. Jangan sampai di saat sudah meraup laba yang tinggi, kinerja BUMN kendor.
Sementara untuk membenahi BUMN Karya yang ‘sakit’, Erick mengatakan pihaknya akan melakukan beberapa hal untuk membenahi masalah ini. Pihaknya akan melakukan restrukturisasi total atas sejumlah BUMN Karya. Erick memaparkan selain ada suntikan APBN, PMN (Penyertaan Modal Negara), pihaknya juga akan bekerja sama dengan INA (Indonesia Investment Authority).
Kemudian untuk tahap kedua, pihaknya juga sedang mengkaji ulang aset-aset BUMN Karya. Ia berencana untuk melakukan konsolidasi BUMN Karya yang sesuai dengan keahliannya dan sudah membahas rencana ini dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.