Awas Putin Ngamuk! Data Pentagon Bocor, NATO Masuk Ukraina

Russian President Vladimir Putin (Getty Images/Contributor)

Data Pentagon bocor secara online. Salah satu dokumen rahasia militer Amerika Serikat (AS) itu menunjukkan keberadaan 97 operator pasukan khusus NATO di Ukraina pada 1 Maret 2023.

Beberapa outlet Inggris melaporkan kebocoran ini pada Selasa waktu setempat. Salah satunya The Guardian yang menyebut telah melihat dua file, tertanggal akhir Februari dan awal Maret.

Dilaporka ada sekitar 50 agen Inggris. Ada pula 14 agen khusus AS dan 15 lainnya dari Prancis.

“Dokumen-dokumen itu diberi label rahasia dan disiapkan untuk pejabat senior pertahanan AS,” kutip RT, Rabu (12/4/2023).

“Pembaruan harian berisi informasi tentang operasi militer NATO, logistik, pengiriman senjata, dan pelatihan pasukan Ukraina,” tambahnya.

Outlet Inggris lainnya, Declassified, juga mencatat ini. Dalam data-data yang dilihat, ada personil pentagon masuk ke Kyiv, termasuk marinir dan personil departemen luar negeri.

“Sehingga totalnya berjumlah 100 orang,” tulisnya.

“Slide itu ditandai ‘tidak dapat dirilis ke warga negara asing’,” tambah media itu.

Sebelumnya, dokumen intelijen AS bocor di media sosial Discord. Bukan cuma soal Rusia-Ukraina, tapi ada juga Korea Selatan (Korsel) hingga Israel.

Terkait Korsel, data yang bocor menyebutkan bahwa intelijen AS “menguping” percakapan dua pejabat senior keamanan nasional Negeri Ginseng tentang kekhawatiran Dewan Keamanan Nasional negara itu setelah AS meminta bantuan amunisi untuk Ukraina.

Para pejabat khawatir bahwa memasok amunisi, yang kemudian akan dikirim AS ke Ukraina, akan melanggar kebijakan Seoul untuk tidak memasok bantuan mematikan ke negara-negara yang sedang berperang.

Meski, pada akhirnya, salah satu pejabat kemudian menyarankan cara untuk mengakali kebijakan tersebut dengan menjual amunisi ke Polandia.

“Dokumen tersebut telah memicu kontroversi di Seoul, dengan pejabat Korea Selatan mengatakan kepada wartawan bahwa mereka berencana untuk mengangkat masalah tersebut ke Washington,” tulis The New York Times.

Soal Israel, laporan yang diproduksi oleh CIA, mengatakan bahwa badan intelijen utama Israel, Mossad, telah mendorong protes terhadap pemerintah negara itu. Ini terkait peraturan peradilan baru yang dicetuskan pemerintah Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.

“Mossad telah mendorong protes terhadap pemerintah, termasuk beberapa seruan eksplisit untuk bertindak,” tulis laporan tersebut.

Meski begitu Washington tidak pernah mengonfirmasi ini. Namun, Pentagon berjanji akan memburu pelaku pembocoran.

Di sisi lain, soal masuknya NATO ke Ukraina sebenarnya telah diutarakan media Prancis di April 2022. Harian Le Figaro mengklaim bahwa operator Special Air Service (SAS) dan Delta Force telah hadir sejak awal serangan Rusia, mengobarkan “perang rahasia” atas nama Ukraina.

The British Daily Mirror melaporkan bahwa lusinan pensiunan operator SAS telah pergi ke Ukraina untuk menyumbangkan keahlian mereka untuk Kyiv. Ini didanai perusahaan militer swasta di negara Eropa yang tidak disebutkan namanya.

Tak lama setelah pengungkapan itu, Times mengatakan sejumlah operator SAS telah kembali ke Ukraina untuk mengajari tentara Kyiv cara mengoperasikan roket anti-tank buatan Inggris. Outlet Grayzone melaporkan pada November bahwa operator khusus Inggris telah bekerja melalui perusahaan swasta bernama Prevail Partners untuk melatih penyabot Ukraina yang menargetkan Krimea.

Perang Rusia Ukraina sendiri terjadi sejak Februari 2022. Ancaman baru muncul karena Presiden Rusia Vladimir Putin kerap kali mengungkap potensi nuklir di tengah massifnya bantuan senjata Barat ke Ukraina.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*